Minggu, 21 Februari 2010
tugassssss TKJ
1. Sebutkan jenis dan type wireless lan !
2. Sebutkan jenis-jenis security pada Access point wireless !
3. Apa yang bias digunakan pada server mikrotik ?
4. Sebutkan jenis-jenis antena wireless Lan !
5. Jelaskan system seadonet menggunakan diginet !
Jawab
2. wireless security
aringan Wifi memiliki lebih banyak kelemahan dibanding dengan jaringan kabel. Saat ini perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan dengan kebutuhan sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa wireless seperti hotspot komersil, ISP, Warnet, kampus-kampus maupun perkantoran sudah mulai memanfaatkan wifi pada jaringan masing masing, tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan komunikasi data pada jaringan wireless tersebut. Hal ini membuat para hacker menjadi tertarik untuk mengexplore keamampuannya untuk melakukanberbagai aktifitas yang biasanya ilegal menggunakan wifi. Pada artikel ini akan dibahas berbagai jenis aktivitas dan metode yang dilakukan para hacker wireless ataupun para pemula dalam melakukan wardriving. Wardriving adalah kegiatan atau aktivitas untuk mendapatkan informasi tentang suatu jaringan wifi dan mendapatkan akses terhadap jaringan wireless tersebut. Umumnya bertujuan untuk mendapatkan koneksi internet, tetapi banyak juga yang melakukan untuk maksud-maksud tertentu mulai dari rasa keingintahuan, coba coba, research, tugas praktikum, kejahatan dan lain lain.
Kelemahan Wireless
Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satu contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuah jaringan wireless cukup mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yang memudahkan pengguna atau admin jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang masih menggunakan konfigurasi wireless default bawaan vendor. Penulis sering menemukan wireless yang dipasang pada jaringan masih menggunakan setting default bawaan vendor seperti SSID, IP Address , remote manajemen, DHCP enable, kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan user/password untuk administrasi wireless tersebut. WEP (Wired Equivalent Privacy) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet. WPA-PSK dan LEAP yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline. Beberapa kegiatan dan aktifitas yang dilakukan untuk mengamanan jaringan wireless antara lain:
1. Menyembunyikan SSID
Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan wireless mereka dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan mereka. Hal ini tidaklah benar, karena SSID sebenarnya tidak dapat disembuyikan secara sempurna. Pada saat saat tertentu atau khususnya saat client akan terhubung (assosiate) atau ketika akan memutuskan diri (deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client akan tetap mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi), sehingga jika kita bermaksud menyadapnya, dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan ssid yang dihidden antara lain, kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack , void11 dan masih banyak lagi.
2. Keamanan wireless hanya dengan kunci WEP
WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP
memiliki berbagai kelemahan antara lain :
* Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
* WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
* Masalah initialization vector (IV) WEP
* Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)
WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit.
Serangan-serangan pada kelemahan WEP antara lain :
- Serangan terhadap kelemahan inisialisasi vektor (IV), sering disebut FMS attack. FMS singkatan dari nama ketiga penemu kelemahan IV yakni Fluhrer, Mantin, dan Shamir. Serangan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan IV yang lemah sebanyak-banyaknya. Semakin banyak IV lemah yang diperoleh, semakin cepat ditemukan kunci yang digunakan.
- Mendapatkan IV yang unik melalui packet data yang diperoleh untuk diolah untuk proses cracking kunci WEP dengan lebih cepat. Cara ini disebut chopping attack, pertama kali ditemukan oleh h1kari. Teknik ini hanya membutuhkan IV yang unik sehingga mengurangi kebutuhan IV yang lemah dalam melakukan cracking WEP.
- Kedua serangan diatas membutuhkan waktu dan packet yang cukup, untuk mempersingkat waktu, para hacker biasanya melakukan traffic injection. Traffic Injection yang seringdilakukan adalah dengan cara mengumpulkan packet ARP kemudian mengirimkan kembali ke access point. Hal ini mengakibatkan pengumpulan initial vektor lebih mudah dan cepat.Berbeda dengan serangan pertama dan kedua, untuk serangan traffic injection,diperlukan spesifikasi alat dan aplikasi tertentu yang mulai jarang ditemui di toko-toko, mulai dari chipset, versi firmware, dan versi driver serta tidak jarang harus melakukan patching terhadap driver dan aplikasinya.
3. Keamanan wireless hanya dengan kunci WPA-PSK atau WPA2-PSK
WPA merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk menggantikan kunci
WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan WPA-RADIUS. Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPA-PSK, yakni dengan metode brute force attack secara offline. Brute force dengan menggunakan mencoba-coba banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang yang digunakan wireless tersebut memang terapat pada kamus kata yang digunakan si hacker. Untuk mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan WPA-PSK, gunakanlah passphrase yang cukup panjang (satu kalimat).
*) Tools yang sangat terkenal digunakan melakukan serangan ini adalah CoWPAtty (
http://www.churchofwifi.org/ ) dan aircrack ( http://www.aircrack-ng.org ) . Tools ini
memerlukan daftar kata atau wordlist, dapat di ambil dari http://wordlist.sourceforge.net/
4. MAC Filtering
Hampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC
Filtering. Hal ini sebenarnya tidak banyak membantu dalam mengamankan komunikasi
wireless, karena MAC address sangat mudah dispoofing atau bahkan dirubah.
Tools ifconfig pada OS Linux/Unix atau beragam tools spt network utilitis, regedit, smac,
machange pada OS windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti
MAC address. Penulis masih sering menemukan wifi di perkantoran dan bahkan ISP (yang biasanya
digunakan oleh warnet-warnet) yang hanya menggunakan proteksi MAC Filtering. Dengan
menggunakan aplikasi wardriving seperti kismet/kisMAC atau aircrack tools, dapat
diperoleh informasi MAC address tiap client yang sedang terhubung ke sebuah Access Point.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, kita dapat terhubung ke Access point dengan
mengubah MAC sesuai dengan client tadi. Pada jaringan wireless, duplikasi MAC adress
tidak mengakibatkan konflik. Hanya membutuhkan IP yang berbeda dengan client yang tadi.
5. Captive Portal
Infrastruktur Captive Portal awalnya didesign untuk keperluan komunitas yang
memungkinkan semua orang dapat terhubung (open network). Captive portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik hingga user melakukan registrasi/otentikasi. Berikut cara kerja captive portal :
* user dengan wireless client diizinkan untuk terhubung wireless untuk mendapatkan IP address (DHCP)
* block semua trafik kecuali yang menuju ke captive portal (Registrasi/Otentikasi berbasis web) yang terletak pada jaringan kabel.
* redirect atau belokkan semua trafik web ke captive portal
* setelah user melakukan registrasi atau login, izinkan akses ke jaringan (internet)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, bahwa captive portal hanya melakukan tracking koneksi client berdasarkan IP dan MAC address setelah melakukan otentikasi. Hal ini membuat captive portal masih dimungkinkan digunakan tanpa otentikasi karena IP dan MAC adress dapat dispoofing. Serangan dengan melakukan spoofing IP dan MAC. Spoofing MAC adress seperti yang sudah dijelaskan pada bagian 4 diatas. Sedang untuk spoofing IP, diperlukan usaha yang lebih yakni dengan memanfaatkan ARP cache poisoning, kita dapat melakukan redirect trafik dari client yang sudah terhubung sebelumnya. Serangan lain yang cukup mudah dilakukan adalah menggunakan Rogue AP, yaitu mensetup Access Point (biasanya menggunakan HostAP) yang menggunakan komponen informasi yang sama seperti AP target seperti SSID, BSSID hingga kanal frekwensi yang digunakan. Sehingga ketika ada client yang akan terhubung ke AP buatan kita, dapat kita membelokkan trafik ke AP sebenarnya. Tidak jarang captive portal yang dibangun pada suatu hotspot memiliki kelemahan pada konfigurasi atau design jaringannya. Misalnya, otentikasi masih menggunakan plain text (http), managemen jaringan dapat diakses melalui wireless (berada pada satu network), dan masih banyak lagi. Kelemahan lain dari captive portal adalah bahwa komunikasi data atau trafik ketika sudah melakukan otentikasi (terhubung jaringan) akan dikirimkan masih belum terenkripsi, sehingga dengan mudah dapat disadap oleh para hacker. Untuk itu perlu berhati-hati melakukan koneksi pada jaringan hotspot, agar mengusahakan menggunakan komunikasi protokol yang aman seperti https,pop3s, ssh, imaps dst.
4. Jenis-jenis antena wireless
1. USB Adapter 20dBm WN422G
TPLink TL-WN422G adalah USB adapter yang digunakan untuk menangkap signal radio wi-fi (hotspot zone). Biasa digunakan untuk menguatkan signal wifi bawaan Notebook
2. Omni TP-Link 12 dBi
Antena Omni ini memiliki Gain sinyal 12dBi dengan tipe omni directional yang bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Cocok untuk hotspot sekala sedang
3. Antena Grid TP-Link 24 dBi
Antena ini memiliki penguatan sinyal 24dBi yang bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Produk ini berkualitas tinggi tapi dengan harga yang relatif murah.
4. Feed Horn Antena Grid
Feed horn ini biasa di gunakan untuk antena grid 24dbi 2.4Ghz
5. BlueLink BL-R30G
AP Router, Client dan Repeater ataupun point to point suport POE Cocok di pasangkan dengan berbagai antena client seperti antena yagi, Grid dll...
6. CPE 5.8Ghz 350 mW
W-LAN Outdoor Application(all in one): 18dBi Patch Antenna & Attached Plastic Housing + 802.11a AP PCBA
7. Bullet M2Hp 600 mW
100Mbps+ Speed with no Special Antenna Required
8. Paket Brige 0-5 Km LOCO
Brige kit NanoStation 2 Loco - outdoor 2.4 GHz CPE. 8 dBi antenna
9. Paket RT RW NET Murah OEM
Paket Untuk membangun rt rw net dengan hasil yg maximal dan biaya yg terjangkau. Langsung bisa bisnis rt rw net di daerah anda.
10. Antena Grid RMI 25dBi
High-Performance Reflector Grid Wi-Fi Antenna provides 25 dBi gain with an 8 degree beam-width for long-range highly directional applications.
11. Konektor N-Female Kotak
jenis konektor ini biasa untuk konektor antena Wajan Bolic, waveguide , omni dll
12. Konektor N-Male
jenis konektor ini biasa untuk pigtail atau sambungan ke antena dengan konektor N-Female
13. Antena Omni Taiwan 12 Db
Antenna ini merupakan produk import unggulan OEM kami, terbuat dari tembaga pilihan dengan pelapis perak, sehingga memiliki performa yang bagus. Bisa digunakan untk berbagai macam aplikasi.
5.Seaedunet ( southeast asia education network ) adalah sebuah jaringanyang melingkupi benua asia, untuk pendidikan jarak jauh.
Seaedunet memiliki satelit internasional operator yang berada pada satelit telkom 1, chanel 3, frekuensi rx378 yang melingkupi benua asia.
Sarana yang dibutuhkan di dalam program ini adalah:
1. koneksi ke SEA EduNet dengan perangkat:
* 1 Set Parabola Mesh/Solid 10/12 feet
* 1 unit DVB Receiver
* 1 Unit PC Router
* 1 Unit software Multicast
2. perangkat Local Area Network yang menghubungkan seluruh PC yang digunakan pada program dengan seluruh server yang ada;
3. 1 Unit Web Server untuk penyimpanan materi yang dikirimkan secara multicast dengan spesifikasi minimal:
* Processor setara Intel Pentium 4
* Memori 1 Gb
* Hard Disk 250 Gb SATA
4. komputer pada laboratorium berjumlah minimal 20 unit dengan spesifikasi minimal:
* Processor setara Intel Celeron
* Memori 256 Mb
* Hard Disk 80 Gb
5. LCD Projector dan layar projector
6. Perangkat Wireless LAN yang terhubung dengan koneksi internet
7. Perangkat video converence (minimal Webcam atau Handycam yang terhubung pada PC)
8. Perangkat lunak legal, yang terinstalasi pada seluruh PC yang digunakan
* Perangkat lunak server dan aplikasinya
* Perangkat lunak untuk klien
* Perangkat lunak aplikasi perkantoran
* Perangkat lunak lainnya, sesuai dengan program yang dilaksanakan
3. Standar SDM
Sumber Daya Manusia di dalam program Pendidikan Jarak Jauh adalah sumber daya utama, karena disinilah proses pembelajaran itu bertumpu. Walaupun sistem yang digunakan menggunakan TIK, namun seluruh proses di belakangnya tetap dikendalikan oleh manusia. Apabila pengendali tidak memiliki keahlian yang memadai, maka dapat dipastikan proses juga akan mengalami kekacauan.
Secara umum, standar SDM untuk program ini adalah:
1. memiliki kompetensi yang sesuai dengan materi yang diberikan;
2. memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing;
3. memiliki keterampilan dalam bidang Pendidikan Jarak Jauh sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing;
4. mampu mengoperasikan komputer dan perangkat penunjang Pendidikan Jarak Jauh lain untuk mengelola informasi;
5. mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan (Minimal TOEFL 450);
6. telah menyelesaikan diklat dalam bidang Pendidikan Jarak Jauh yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC;
7. memiliki kompetensi untuk menulis laporan dan menyebarkan informasi melalui media blog.
Khusus untuk SDM tertentu, standar yang digunakan adalah:
1. Dosen Pengampu/Koordinator Widyaiswara
* memenuhi standar dari Ditjen Dikti/standard lain yang relevan untuk menjabat sebagai dosen pengampu/koordinator widyaiswara;
* memiliki kemampuan untuk menerapkan Pendidikan Jarak Jauh pada mata kuliah/mata diklat yang diampu
2. Dosen pelaksana/Widyaiswara
* memenuhi standar dari Ditjen Dikti/standard lain yang relevan untuk menjabat sebagai dosen pelaksana/widyaiswara;
* memiliki kemampuan untuk menerapkan Pendidikan Jarak Jauh pada mata kuliah/mata diklat yang diajarkan;
* memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan perangkat TIK di luar waktu perkuliahan/pelatihan.
3. Perancang Pemelajaran (Instructional Designer)
* pernah mengikuti pelatihan PEKERTI/AA atau pelatihan sejenis atau lulusan dari jurusan yang relevan;
* mampu merancang pemelajaran berbasis Pendidikan Jarak Jauh.
4. IT Specialist
* memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1) untuk Mitra 150 dan Diploma 3 (D3) untuk Mitra 500;
* memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur;
* memiliki sertifikat CCNA.
5. Tutor
* memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1). dan sesuai dengan jenjang pendidikan (misal, untuk jenjang S2, maka tutor harus minimal S2);
* memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur;
* memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan matakuliah/diklat yang diberikan.
6. Asisten
* memiliki kualifikasi akademik minimal Diploma 3 (D3);
* memiliki sertifikat KKPI untuk kelas siswa;
* memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2;
* memiliki sertifikat JENI, minimal Jeni 2.
7. Teknisi
* memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA dan atau sedang/telah menempuh pendidikan Diploma 3 TKJ (D3 TKJ);
* memiliki sertifikat KKPI untuk kelas siswa;
* memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2;
* memiliki sertifikat JENI, minimal Jeni 2.
Setelah penjelasan diatas, muncur pertanyaan, apa manfaat menjadi mitra SEAMOLEC tersebut ? Dan apa yang dapat diperoleh setiap institusi melalui program kemitraan dengan SEAMOLEC ?
Secara umum, manfaat yang diperoleh dari program kemitraan adalah:
1. khusus untuk Mitra 500 dan 7000, Institusi yang tergabung akan menjadi pusat informasi mengenai program Pendidikan Jarak Jauh;
2. untuk mitra 150, institusi yang tergabung akan dapat memperluas jangkauan program-program pendidikan dan pelatihan, baik yang bersifat short course maupun yang bersifat pendidikan akademik hingga menjangkau seluruh wilayah Indonesia;
3. mitra 500 dan 7000 juga dapat menjadi tempat pendafataran untuk program PJJ, sebagai simpul atau pusat sumber belajar maupun menjadi tempat pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh P4TK melalu sistem PJJ;
4. dapat tergabung dengan SEA EduNet sehingga dapat menjalin kemitraan yang lebih erat juga dengan institusi lain di Asia Tenggara.
Pendukung seaedunet :
1. Wide : seamolec
2. Jsat : Telkom/telkomvision
3. Partner university : provide mitra
Infrastuktur Seaedunet :
Data center
1. DVB – S Transmiter
2. Server
3. Router
4. Switch
5. UD Gateway
Penerima multicast
1. DVB – S Receiver
2. Server
3. Router
4. Switch
5. UDRL (UniDirectional Link Routing )
Software Pendukung Seaedunet
XORP
Sebagai multicast routing pada penerima system seaedunet
VLC
Broadcast Viewer
Sebagai penerima video conference yang sedang berlangsung
Udpcast
Sebagai pengirim dan penerima data casting
Kegunaan system seaedunet
1.Sebagai alat pembelajaran jarak jauh.
2.Mempermudah pangiriman data yang besar dengan sekaligus ke semua titik yang terkoneksi ke seaedunet
3.Jangkauannya luas sehingga mempermudah komunikasi dalam lingkup benua asia
Kamis, 05 November 2009
Cara Jituu setting Hotspot menggunakan Microtik
biasa'a guw manggil temen2 guw "nyo"... jadi guw manggil lw nyo ok
ok nyo guw punya cara buat nyetting hotspot pake mikrotik,, ya siapa tau lo lo semua yang mencoba pake saran guw bisa berhasil hehehehe ^^
jadi yang pertama yang perlu di siapkan yaitu :
1. Mikrotik box, dengan minimal paketnya adalah :
* System
* DHCP
* Wireless
* Hotspot
* Proxy
* User Manager (optional)
* Security (optional - recomended)
* Advanced Tools (optional)
2. Dua buah eth dan satu wlan card (kalo misal ga ada wlan card, bisa diganti dgn eth); Untuk memudahkan kita, kita kasih nama masing-masing eth dgn nama sebagai berikut : UpLink, Lokal, HotSpot.
3. Kemudian beri IP masing-masing eth tersebut :
* [admin@Mikrotik] > ip address add address=192.168.0.2/30 interface=UpLink
[admin@Mikrotik] > ip address add address=192.168.1.1/24 interface=Lokal [admin@Mikrotik] > ip address add address=192.168.2.1/24 interface=HotSpot
4. Masukkan default routenya :
* [admin@MikroTik] > ip route add gateway 192.168.0.1
5. Kemudian Seting untuk HotSpotnya :
* [admin@MikroTik] > ip hotspot setup
hotspot interface: HotSpot
local address of network: 192.168.2.1/24
masquerade network: yes
address pool of network: 192.168.2.2-192.168.2.99
select certificate: none
ip address of smtp server: 0.0.0.0
dns servers: 192.168.2.1
dns name: hotspot.mydomain.net
name of local hotspot user: user
password for the user: password
* Untuk user & password terserah mau di isi dgn apa.
Dengan setingan itu saja, kita dapat menggunakan fasilitas HotSpot, untuk lebih nyaman lagi, kita dapat menambahkan fasilitas User Manager.
Sebelum seting User Manager, periksa user hotspot yang ada, dan hapus semua jika ada
[admin@MikroTik] > ip hotspot user print
Flags: X - disabled, D - dynamic
# SERVER NAME ADDRESS PROFILE UPTIME
0 fred default 0s
[admin@MikroTik] > ip hotspot user remove 0
Agar User Manager dapat bekerja, pertama kita harus meng-add customer login dulu, ini digunakan untuk login ke User Manager Web Administration. (Ubahlah dengan keinginan anda untuk font yang italic)
[admin@MikroTik] > tool user-manager customer add login=hs_admin password=password
Sekarang kita seting HotSpot kita sebagai RADIUS client, jika User Manager kita dalam satu mesin dengan HotSpot, gunakan 127.0.0.1 untuk IP Addressnya :
[admin@MikroTik] > tool user-manager router add ip-address=hotspot-ip shared-secret=12345 subscriber=hs_admin
Sekarang kita seting untuk RADIUS-nya :
[admin@MikroTik] > radius add service=hotspot address=ip-address secret=12345
Sekarang kita seting profile HotSpotnya agar menggunakan RADIUS :
[admin@MikroTik] > ip hotspot profile print
Cari profile HotSpot yang digunakan, contoh :
[admin@MikroTik] > ip hotspot profile set 1 use-radius=yes
Done.
Untuk menggunakan fasilitas User Manager, gunakan jalur dari eth Lokal, gunakan Browser apapun, kemudian ketik : http://192.168.1.1/userman
Selamat mencoba…
pengertian Wi-Fi dan Access Point
Awalnya, Wi-Fi digunakan hanya di standard 802.11b 2.4GHz, namun Wi-Fi Alliance telah memperluas penggunaan term Wi-Fi untuk berbagai tipe jaringan atau product WLAN yang berbasis standard 802.11, termasuk 802.11b, 802.11a. dual-band, dan sebagainya. Usaha Wi-Fi Alliance tersebut ditujukan untuk menghapus kebingungan mengenai interoperabilitas wireless LAN.
Wi-Fi bekerja tanpa menggunakan koneksi fisik kabel antara pengirim dan penerima, namun dengan teknologi frekuensi radio (RF), sebuah frekuensi dalam spectrum electromagnetic yang diasosiasikan dengan gelombang radio. Ketika RF disuplai ke sebuah antenna, maka electromagnetic akan dibuat dan masuk ke sebuah sudut jaringan wireless yang dinamakan Access Point (AP). Tugas utama AP adalah untuk menyebarkan (broadcast) sinyal wireless yang terdeteksi di komputer dan ‘masuk’ ke dalamnya. Untuk terkoneksi ke AP dan join ke jaringan wireless, komputer dan device harus dilengkapi dengan adapter jaringan wireless.
Wi-Fi juga support dengan banyak aplikasi dan device termasuk video game console, jaringan rumah, PDA, mobile phone, system operasi, dan tipe lain dari product electronic. Product yang telah diuji menggunakan Wi-Fi akan dilabeli Wi-Fi Certified” oleh Wi-Fi Alliance, walaupun untuk product dengan manufaktur yang berbeda.
pada notebook pun sudah didukung oleh adanya Wi-Fi, namun Wi-Fi yang terdapat pada notebook hanya menangkap sinyal disekitar motebook saja. oleh dari itu bagi yang ingin mendapatkan koneksi yang bagus dan tidak putus-putus, diperlukan penambahan sinyal. tetapi, menggunakan access point terutama dalam hal penempatan antena harus ditaruh pada tempat yang lebih tinggi, sebab jika ditaruh pada tempat yang sejajar dengan notebook, semua itu percuma karena hanya menangkap sinyal yang sama seperti Wi-Fi pada notebook.